Enter your keyword

DRI ITB Gelar Sharing Session, Bahas Strategi Portofolio Riset Unggul

DRI ITB Gelar Sharing Session, Bahas Strategi Portofolio Riset Unggul

DRI ITB Gelar Sharing Session, Bahas Strategi Portofolio Riset Unggul

Direktorat Riset dan Inovasi (DRI) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Sharing Session DRI ITB Vol. 1 pada Kamis, 24 Mei 2025, bertempat di Auditorium Lantai 8, Gedung CRiMSE, Kampus ITB Ganesha.

Acara ini dihadiri oleh sivitas akademika ITB yang antusias untuk berbagi wawasan dan inspirasi dalam bidang riset dan inovasi. Kegiatan ini menjadi langkah awal dari rangkaian agenda rutin yang bertujuan untuk memperkaya kolaborasi, memperkuat pertukaran gagasan, serta membangun rekam jejak riset dan inovasi unggul di lingkungan ITB.

Acara dibuka oleh Dr. Grandprix Thomryes Marth Kadja, M.Si. sebagai moderator. Berikut kutipannya:

“Terima kasih Bapak-Ibu yang telah hadir. Acara ini diinisiasi oleh Pak Elfahmi selaku Direktur Riset dan Inovasi, yang akan memberikan pengantar mengenai latar belakang penyelenggaraan kegiatan ini. Harapannya, acara ini tidak hanya sekali dilaksanakan, tetapi dapat menjadi agenda rutin, guna memperkuat semangat membangun ekosistem dan iklim riset inovasi di ITB.”

Selanjutnya, Prof. Dr. Elfahmi, S.Si., M.Si., selaku Direktur Riset dan Inovasi ITB, memberikan sambutan pembuka. Dalam paparannya, beliau mengungkapkan bahwa berdasarkan data, terdapat sekitar 200 hingga 400 dosen ITB yang mungkin belum aktif melakukan riset. Menurut beliau, ada potensi besar dari sekitar 500 dosen lainnya yang berminat, namun mungkin terhambat oleh berbagai limitasi, baik dari sisi pengelolaan maupun internal dosen itu sendiri.

Beliau menekankan pentingnya mengidentifikasi dan mengatasi hambatan tersebut untuk mendorong seluruh sivitas akademika ITB agar lebih aktif dalam riset dan inovasi, menjadikan riset sebagai bagian dari ideologi ITB, serta memperkuat posisi ITB sebagai institusi unggul di tingkat global.

Selain itu, beliau menambahkan bahwa keberhasilan riset ITB tidak hanya diukur dari peringkat atau matriks pemeringkatan, tetapi dari dampak nyata yang diberikan kepada masyarakat dan kontribusi terhadap pencapaian visi “Indonesia Emas.”

Setelah sambutan Prof. Elfahmi, acara dilanjutkan dengan sesi presentasi oleh Prof. Satria Bijaksana dari Kelompok Keahlian Geofisika Global, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB.

Pada sesi ini, Prof. Satria mengusung tema “Membangun Portofolio Riset dan Inovasi yang Unggul”, di mana beliau berbagi pengalaman panjangnya dalam dunia akademik dan riset, mulai dari pengalamannya sebagai mahasiswa berprestasi ITB tahun 1987 hingga peran aktifnya di berbagai organisasi internal ITB, termasuk Senat Akademik ITB tahun 2024.

Beliau menggarisbawahi pentingnya mengubah tantangan menjadi peluang dalam perjalanan riset, seraya membagikan kutipan inspiratif dari Friedrich Nietzsche:

“There will always be rocks in the road ahead of us. They will be stumbling blocks or stepping stones; it all depends on how you use them.”

Dalam paparannya, Prof. Satria juga memperkenalkan konsep “New Metrics” berdasarkan Scopus, serta menekankan pentingnya dukungan dari dalam negeri maupun kolaborasi internasional untuk memperkuat ekosistem riset.

Prof. Satria mencontohkan kontribusi riset nyata seperti penelitian tentang leachate di Sarimukti dan keterlibatan dalam studi mengenai Lumpur Sidoarjo.

Beliau menekankan bahwa membangun portofolio riset unggul membutuhkan ketekunan, kolaborasi, serta keberanian menghadapi tantangan, dengan menunjukkan berbagai publikasi dan penghargaan yang telah diraihnya sebagai bukti komitmen dalam membangun karier akademik bertaraf global.

Prof. Satria juga mengingatkan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah hambatan untuk berkarya dalam riset, selama memiliki banyak teman dan jejaring yang kuat.

Melalui acara ini, diharapkan semangat budaya riset dan inovasi di ITB semakin mengakar dan berkembang, memperkokoh kontribusi ITB untuk bangsa.

Dalam paparannya, Prof. Satria menguraikan tentang perubahan indikator baru (“New Metrics”) di Scopus, menyoroti pentingnya memperluas kolaborasi riset, meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah, serta memperkuat kontribusi kepada masyarakat. Beliau juga menekankan perlunya riset-riset aplikatif berbasis tantangan nyata, seperti yang beliau lakukan dalam penelitian leachate Sarimukti dan Lumpur Sidoarjo.

Selain berbagi pengalaman riset, Prof. Satria mengingatkan pentingnya keteguhan dalam membangun reputasi akademik. Beliau mendorong para peneliti muda untuk mengelola riset secara strategis, memperhatikan dampak sosial dan ilmiah, serta berani mengambil peluang inovatif.

Acara ini menjadi langkah awal dari rangkaian Sharing Session DRI ITB, yang ke depan diharapkan menjadi platform efektif bagi sivitas akademika ITB untuk saling belajar, memperkuat sinergi, dan membangun ekosistem riset dan inovasi yang semakin kuat.

Download : Paparan “Membangun Portofolio Riset dan Inovasi yang Unggul” (Prof. Satria)