ITB Gelar Sosialisasi Hibah Penelitian Terkait Jepang dari The Sumitomo Foundation
BANDUNG, 6 Agustus 2025 — Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menyelenggarakan acara Sosialisasi “Grant for Japan-related Research Projects The Sumitomo Foundation” pada Selasa, 5 Agustus 2025. Acara berlangsung pukul 13.00 hingga 15.00 WIB bertempat di Ruang Amphitheater, Lantai 1 Gedung CRiMSE (dahulu PAU), Kampus ITB Ganesha, Bandung.
Acara ini menghadirkan Mr. Kenichi Hamaya, Program Officer dari The Sumitomo Foundation, sebagai pembicara utama. Beliau didampingi oleh Prof. Hirose Eishi, Ph.D., seorang pakar dalam bidang sastra Jepang dari Jepang, bersama asistennya dari Faculty of Languages and Cultures, Universitas Kristen Maranatha.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dr.Eng. Isty Adhitya Purwasena, M.Si., selaku Deputi Direktur Bidang Inovasi Sains dan Teknologi ITB. Dalam sambutan pembukanya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi internasional, khususnya dengan Jepang, dalam pengembangan riset-riset lintas bidang di lingkungan akademik Indonesia.
Sebelum memaparkan materi utama, Mr. Kenichi Hamaya menayangkan video pengenalan mengenai sejarah dan profil Sumitomo Group. Selanjutnya, beliau mempresentasikan informasi lengkap mengenai program hibah riset dari The Sumitomo Foundation, termasuk:
- Latar belakang pendirian yayasan,
- Ragam program yang dikelola oleh Sumitomo Foundation,
- Rincian program Grant for Japan-Related Research Projects.
Tujuan Program dan Ketentuan Umum
Program hibah ini bertujuan meningkatkan saling pengertian antara negara-negara Asia dan Jepang melalui pendanaan proyek riset di berbagai bidang, termasuk ilmu sosial dan humaniora, selama proyek tersebut memiliki keterkaitan dengan Jepang.
Beberapa ketentuan penting yang dijelaskan antara lain:
- Kualifikasi Pelamar: Peneliti berkewarganegaraan Asia (bukan warga negara Jepang), tinggal di luar Jepang, dan tidak memiliki rencana tinggal di Jepang lebih dari 6 bulan selama masa riset.
- Bahasa Pengajuan: Bahasa Inggris atau Jepang.
- Kriteria Evaluasi: Meliputi kelayakan topik, keterlaksanaan, relevansi, serta kontribusi terhadap pemahaman bersama dengan Jepang.
- Durasi dan Dana: Hibah berlaku untuk periode April 2026 hingga Maret 2027. Dana maksimal per proyek adalah 2 juta Yen (sekitar 13.000 USD) dan dapat diperpanjang maksimal dua tahun bila ada alasan khusus.
Jenis Penggunaan Dana
Dana hibah dapat digunakan untuk:
- Transportasi (kelas ekonomi, rute terpendek),
- Akomodasi (tidak termasuk konsumsi),
- Komunikasi,
- Sewa perangkat khusus, bahan pustaka,
- Honorarium asisten (bukan pelamar atau kolaborator),
- Biaya pencetakan dan rapat.
Namun, dana tidak boleh digunakan untuk:
- Honorarium pelamar atau kolaborator,
- Biaya administrasi institusi,
- Pembelian alat umum seperti komputer dan kamera,
- Konsumsi.
Proses Pengajuan dan Dokumen
Pengajuan hanya dilakukan secara daring melalui situs resmi Sumitomo Foundation, dan dokumen fisik tidak diterima. Pelamar wajib mengunggah:
- Formulir aplikasi (unduh dari situs),
- Surat rekomendasi dalam format bebas, ditulis oleh akademisi non-kolaborator, dan ditandatangani dengan kop institusi.
Jadwal Penting FY2025
- Pengajuan Proposal: 1 September – 31 Oktober 2025 (hingga pukul 17.00 waktu Jepang),
- Evaluasi: November 2025 – Februari 2026,
- Pengumuman: Maret 2026,
- Penelitian Dimulai: April 2026,
- Laporan Akhir: Juni 2027.
Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
Setelah pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif. Berikut beberapa pertanyaan yang diajukan peserta dan tanggapan dari Mr. Kenichi Hamaya:
- Dr. Alfend Rudyawan, S.T., M.Sc., Ph.D. (FITB ITB)
Apakah tema riset harus langsung berkaitan dengan Jepang?
“Tidak harus secara langsung, tapi tetap harus memiliki keterkaitan dengan Jepang.”
- Dr. Faizal Immaddudin Wira Rohmat, S.T., M.T., Ph.D. (FTSL ITB)
- Apakah kunjungan ke Jepang direkomendasikan?
- Apakah dana harus dialokasikan dalam porsi tertentu?
“Pergi ke Jepang tidak wajib, tapi sangat dianjurkan untuk bertemu dengan peneliti dan mengakses pustaka. Dana diprioritaskan untuk kegiatan inti riset.”
- Dr. Irfan Rifai (Universitas Pasundan)
- Apakah kolaborator dari Jepang diperbolehkan?
- Apa perannya dalam riset?
“Kolaborator bisa dari mana saja, termasuk Jepang. Honorarium dan biaya akomodasi kolaborator juga dapat dibiayai.”
- Arianne Muthia Zahra, B.HSc., M.B.A. (SBM ITB)
Apa jenis luaran riset yang diharapkan selain presentasi atau buku?
“Semua jenis publikasi diterima, yang penting mencantumkan pengakuan terhadap Sumitomo Foundation.”
- Dr.Eng. Isty Adhitya Purwasena, M.Si. (SITH ITB)
Apakah dana 2 juta Yen untuk satu tahun atau bisa untuk dua/tiga tahun?
“Durasi riset hanya satu tahun. Jika ada situasi khusus (seperti pandemi), perpanjangan dimungkinkan. Dana maksimal tetap 2 juta Yen.”
Penutupan dan Apresiasi
Acara ditutup oleh Dr.Eng. Isty Adhitya Purwasena, M.Si., yang menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada Mr. Kenichi Hamaya atas kehadiran dan pemaparannya. Beliau juga berharap akan banyak proposal dari peneliti ITB yang dapat memperoleh dukungan dari The Sumitomo Foundation.
Menutup acara, Mr. Kenichi Hamaya menambahkan bahwa tidak ada batas usia dalam pengajuan proposal:
“Apakah Anda berusia 20 tahun atau lebih dari 60 tahun, semua bisa mengajukan. Jangan khawatir.”
Beliau juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Prof. Hirose Eishi, Ph.D., selaku perwakilan Japan Center yang telah membantu kehadiran beliau di acara ini.
Acara kemudian ditutup dengan sesi pemberian cinderamata dan foto bersama antara pembicara, moderator, peserta, dan kru acara, menandai suksesnya sosialisasi yang membuka peluang besar bagi para peneliti Indonesia untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi riset dengan Jepang melalui Sumitomo Foundation.***
Simak paparan lengkapnya di saluran youtube DRI ITB: Sosialisasi Sumitomo Foundation