Enter your keyword

Sharing Session Vol. 8: “From Submission to Publication: Behind the Scene with Journal Editors” bersama Prof. Emeritus Dr. J. Theo M. Elzenga (University of Groningen)

Sharing Session Vol. 8: “From Submission to Publication: Behind the Scene with Journal Editors” bersama Prof. Emeritus Dr. J. Theo M. Elzenga (University of Groningen)

Sharing Session Vol. 8: “From Submission to Publication: Behind the Scene with Journal Editors” bersama Prof. Emeritus Dr. J. Theo M. Elzenga (University of Groningen)

Direktorat Riset dan Inovasi (DRI) Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) menyelenggarakan Sharing Session Vol. 8 bertajuk “From Submission to Publication: Behind the Scene with Journal Editors” pada Jumat, 31 Oktober 2025 di Auditorium Gedung CRIMSE (Gedung PAU), Kampus ITB Ganesha yang diikuti oleh dosen, asisten riset, dan mahasiswa pascasarjana ITB.

Kegiatan ini juga menjadi momentum peluncuran Program CERDAS (Coaching Eksklusif Riset dan Draf Artikel Saintifik) yang bertujuan meningkatkan kapasitas sivitas akademika ITB dalam publikasi ilmiah bereputasi. Acara menghadirkan Prof. Emeritus Dr. J. Theo M. Elzenga, Editor-in-Chief jurnal Plant Biology dari University of Groningen, Belanda, yang akrab disapa Prof. Theo. Kegiatan ini dimoderatori oleh Karlia Meitha, Ph.D., Dosen SITH ITB bidang Genetics and Molecular Biotechnology.

Acara dibuka oleh Kepala Subdirektorat Program, Monitoring, dan Evaluasi DRI ITB, Noviyanti, A.Md., S.M., untuk mempersilahkan Lektor Kepala Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, Dr. Taufikurahman menyampaikan sambutannya. Dr. Taufikurahman mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dan menyampaikan apresiasi kepada DRI atas prakarsa dan penyelenggaraan acara yang dinilai sangat penting untuk peningkatan kapasitas akademik sivitas ITB.

“Alhamdulillah kita berkesempatan berkumpul bersama di Gedung PAU. Terima kasih kepada Direktorat Riset dan Inovasi ITB atas penyelenggaraan kegiatan yang bermakna ini,” ujar Dr. Taufikurahman dalam sambutannya.

Prof. Theo, yang telah memiliki pengalaman hampir dua dekade dalam dunia publikasi ilmiah berkualitas tinggi di jurnal Q1 bidang biologi, dikenal aktif membimbing peneliti muda dan memberikan pelatihan mengenai penulisan artikel ilmiah. Sejak 2020, beliau resmi menjadi profesor tamu di SITH ITB dan hampir setiap tahun hadir memberikan kuliah dan bimbingan ilmiah di ITB.

Kunjungan beliau tahun ini juga bertepatan dengan penyelenggaraan konferensi internasional mengenai sains dan industri berbasis mikroalga yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat di ITB.

Dalam kesempatan itu, Dr. Taufikurahman juga menyampaikan kabar mengenai pengembangan sistem publikasi internal terbaru yang sedang dibangun untuk menggantikan Open Journal System (OJS). Platform baru tersebut akan diberi nama “Wawasan”, sebagai langkah strategis ITB dalam memperkuat tata kelola jurnal dan sistem publikasi ilmiah.

“ITB sedang mengembangkan platform publikasi baru yang akan menggantikan OJS. Sistem ini akan diberi nama Wawasan, dan diharapkan semakin mendukung pengelolaan jurnal ilmiah kita ke depan,” disampaikan dalam sesi tersebut.

Sambutan ditutup dengan harapan agar seluruh peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dari pengalaman dan wawasan yang dibagikan Prof. Theo, serta semakin memperkuat kemampuan publikasi ilmiah di lingkungan kampus.

Paparan Narasumber

Selesai sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan dari narasumber. Prof. Elzenga menekankan bahwa publikasi ilmiah bukan hanya kewajiban akademik, tetapi juga bagian penting dari komunikasi ilmiah global. Ia menegaskan bahwa keberhasilan publikasi bergantung pada kualitas riset, orisinalitas gagasan, narasi yang jelas, serta penyajian data yang efektif.

“Judul dan abstrak adalah pintu utama naskah Anda. Keduanya harus jelas, informatif, dan mampu menarik perhatian editor dalam waktu singkat,” ujar Prof. Elzenga.

Ia juga menguraikan tahapan penulisan manuskrip mulai dari merumuskan pertanyaan penelitian, menyusun struktur artikel, memilih bentuk penyajian data, hingga menyusun diskusi yang menempatkan temuan dalam konteks luas. Peserta turut mendapatkan panduan praktis seperti cara menulis figure legend yang komprehensif, penggunaan gaya bahasa aktif, hingga strategi memilih jurnal yang kredibel.

Selain aspek teknis, Prof. Elzenga memberikan peringatan mengenai maraknya jurnal predator dan proses publikasi yang tidak sehat. Ia menegaskan bahwa proses peninjauan sejawat (peer review) yang terlalu cepat perlu diwaspadai.

“Tidak ada cara jujur melakukan peer review berkualitas dalam kurang dari 30 hari,” tegasnya.

Kegiatan ini juga membahas proses editorial jurnal ilmiah secara transparan, termasuk bagaimana editor mengevaluasi kesesuaian tema, kualitas metodologi, serta kontribusi ilmiah dari sebuah naskah. Peserta mendapatkan kesempatan berdiskusi mengenai tren publikasi, tantangan penulisan, dan cara meningkatkan peluang diterima di jurnal bereputasi tinggi.

Acara ini menjadi bagian dari komitmen ITB dalam meningkatkan budaya publikasi ilmiah berbasis integritas, kualitas, dan dampak global. Melalui pelatihan seperti ini, ITB berharap para peneliti, dosen, dan mahasiswa mampu berkontribusi lebih luas dalam perkembangan ilmu pengetahuan dunia.

Usai pemaparan dari narasumber, acara disambung dengan peluncuran Program CERDAS (Coaching Eksklusif Riset dan Draf Artikel Saintifik) yang dipresentasikan oleh Deputi Direktur Bidang Inovasi Sains dan Teknologi DRI ITB, Dr.Eng. Isty Adhitya Purwasena, S.Si., M.Si. yang diawali dengan sambutan dari Direktur Riset dan Inovasi ITB, Prof. Dr. apt. Elfahmi, S.Si., M.Si.