Enter your keyword

UNAIR Gelar HITEX 2025, ITB Tampilkan Inovasi untuk Negeri

UNAIR Gelar HITEX 2025, ITB Tampilkan Inovasi untuk Negeri

UNAIR Gelar HITEX 2025, ITB Tampilkan Inovasi untuk Negeri

Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan *Research, Invention, and Community Development Exhibition* (HITEX) 2025 selama dua hari pada 20–21 Mei 2025 di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C. Pameran ini menampilkan beragam hasil riset unggulan dan program pengabdian masyarakat dari UNAIR dan beberapa perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN BH) lainnya, melalui presentasi oral, demonstrasi produk, hingga diskusi interaktif bersama para pakar lintas disiplin.

 

Berfokus pada bidang strategis seperti kesehatan, pangan, energi, dan transportasi, HITEX 2025 menjadi ajang nyata kontribusi perguruan tinggi terhadap hilirisasi hasil penelitian dan penerapan teknologi di tengah masyarakat. Dalam sambutannya, Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Yos Sunitiyoso, menyampaikan bahwa pendekatan kolaboratif yang ditawarkan HITEX 2025 menjadi kunci percepatan hilirisasi dan transfer teknologi dari kampus ke industri dan masyarakat.

Rektor UNAIR, Prof. Mohammad Nasih, turut menekankan pentingnya keterkaitan antara riset, inovasi, dan hilirisasi sebagai satu kesatuan dalam pembangunan ilmu pengetahuan yang berdampak luas.

Institut Teknologi Bandung (ITB) ikut ambil bagian dalam HITEX 2025 dengan menampilkan sejumlah produk inovatif, terutama dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas). Booth ITB dijaga oleh mahasiswi S3 sekaligus Asisten Peneliti, Zaqiyah Addarojah, yang menjelaskan berbagai karya ITB kepada para pengunjung.

Beberapa inovasi unggulan yang dipamerkan antara lain:

  • IGW Green Ultra Filter, alat penyaring air bersih yang telah banyak membantu penyediaan air layak konsumsi di daerah terpencil seperti NTT, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya.
  • Aplikasi Desanesha, sebuah platform yang menghubungkan kepala desa di seluruh Indonesia dengan para pakar ITB untuk membantu menyelesaikan persoalan di wilayah mereka.
  • Program-program terbaru di Desa Sumpur Kudus, Sumatra Barat, yang memperkenalkan teknologi pengolahan rotan seperti pembangkit listrik pico-hydro portable, alat oven dan pengukus pascapanen rotan, serta laboratorium mini untuk pembibitan dan kultur jaringan rotan.

Selain itu, ITB juga memamerkan produk unggulan nasional yaitu Katalis Merah-Putih, hasil kolaborasi dengan PT PERTAMINA melalui Pusat Rekayasa Katalis (PRK) ITB. Menurut Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.S. katalis tersebut telah digunakan lebih dari 200 ton di berbagai kilang Pertamina dan terbukti menggantikan produk impor dengan performa tinggi, masa pakai lebih lama, serta harga yang kompetitif.

 

Booth ITB juga menyediakan berbagai brosur dan buku interaktif yang memberikan informasi tambahan kepada pengunjung. Antusiasme tinggi tampak dari pengunjung, termasuk Yos Sunitiyoso dan Rektor UNAIR Prof. Mohammad Nasih, yang menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi ITB dalam pameran ini.